Cinta yang sesungguhnya

Cinta adalah suatu kebutuhan dalam hidup yang memungkinkan manusia tidak menjalani hidup ini sendirian dan akan ada yang menemani, itulah sang cinta.

Cinta meramaikan disetiap kedatangannya dan disambut hangat oleh kebanyakan orang, terutama remaja







Mereka sangat cepat jika hal cinta mendatangi mereka untuk kesenangan batin. Mencari jati diri dengan hal mencintai itu juga penting, bagaimana kita tinggal mengungkapkan arti cinta kita terhadap wanita/lelaki yang kita cintai. Inilah mengapa Cinta yang sangat dibutuhkan setiap orang.

Terkadang, makna cinta dapat disalah gunakan, arti cinta yang sesungguhnya adalah kebutuhan dengan kata dasar butuh. Namun tak dapat dipungkiri hal ini, pelecehan seksual, nafsu syahwat yang terus bergelantayangan pada jiwa remaja pun meningkat. Kita taakan membahas ini lebih lanjut, karena saya tidak dapat menjudge(menghakimi) hal ini.


Cinta yang indah adalah dimana hubungan yang didasari ikatan saling membutuhkan satu sama lain, ikatan ini pun akan susah untuk diretakan, karena adanya saling keterikatan dalam hati maupun kebutuhan. Kedua pranala ini bukan main, mereka dapat mengartikan cinta yang sesungguhnya, susah bersama, senang bersama, saling merasakan getaran makna cinta. 



Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.



Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.



A man reserves his true and deepest love not for the species of woman in whose company he finds himself electrified and enkindled, but for that one in whose company he may feel tenderly drowsy.
                                                                                      George Jean Nathan

Tidak ada komentar:

Back To Top